30 January 2010
bening senja
semilir tipis angin sore menerpa wajah gundah
pias, nyaris tanpa pesan
malam sudah mulai mengintip di balik kaki langit
mengisyaratkan gelap yang telah siap melalap
namun langkah ringkihnya tak hendak berhenti
inginnya semakin menggelegak hingga sesak
ia memburu sambil menadah langit
menghaturkan pinta agar sudi berhenti bergerak
walau sejenak
"oh malam, beriku waktu
sebelum ia benar-benar menghilang
di balik jubah hitammu"
namun risau tak terhirau
meninggalkan ceracau yang semakin kacau
piss.......
semilir tipis kembali menerpa pelipis
kini, mengajak senja untuk mengemis pada gerimis
agar membasahi bibir tanah yang mulai berbau amis
oleh pergulatan duniawi
perang yang tidak pernah berakhir dengan sebuah kemenangan
hanya jeda antara kepuasan dan ketidakpuasan
oh, sungguh sebuah kefanaan
tak terasa, tanpa pinta
malam kian enggan mendekat
bersembunyi diantara semburat jingga kerlingan langit
menatap malu wajah bening
di sebuah senja nan hening
"ah...akhirnya ia kembali...
DAMAI....berjanjilah untuk tidak pergi lagi"
*lamunan di sore gerimis, namun terang jingga lazuardi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kalo melamun aja bisa bikin puisi bagus..apalagi kalo lagi gak melamun yaa...
ReplyDeleteKebeningan senja yg indah, walau hanya singkat di datang.
ReplyDeleteHmm.. lamunan yg menghasilkan puisi nan indah.
kata2 terakhirnya simpel tapi puitis!
ReplyDelete*lamunan disore gerimis, namun terang jingga lazuardi...
menyusun kata2 yg begini membuat saya bisa gak bisa tidur semalaman :D
ReplyDeletembak......di magetan senja slalu tertutup gunung lawu....hingga langit merahnya yan indah itu jarang sekali bisa di nikmati....
ReplyDeletesemilir indah kata-kata mengantarku ke sini. aku tak akan pergi lama..
ReplyDeleteKalo melamun bisa membuat pikiran kita kemana mana ya.. Akhirnya malah jd inspirasi bagus untuk berpuisi indah..
ReplyDeleteMAMPIR BACA PUISI INDAH DI SINI.
ReplyDeleteLuara biasa, Mbak.
ReplyDeleteSungguh, puisi yang bergeletar, menampar-nampar lamunan kesadaran kita..
Senja, bagaimanapun selalu menyisakan hasrat yang tak pernah lelah. Ah....
wah.. damai
ReplyDeletejangan kau pergi lagi
Mesra, Mbak... Mesra...
ReplyDeletewao.... tak coba melamun biar dapat buat puisi seindah ini!
ReplyDeletegerimis aku ingin bersamamu
biar basah tubuh ini
dan andai aku bersayap
terbang melayang menuju
terang jingga lazuardi
nikmati kedamaian bersamamu
saya sedang menikmati kata yang bermetamorfosa menjadi sajak.. :)
ReplyDeleteAdoh.. puisinya romantis nian Mbak.. Pa kabar? :)
ReplyDeleteindah..
ReplyDelete@anna: ah, saya agak2 ga pede mba sebenernya,hihi..
ReplyDelete@ateh: makasih mbakku, semoga senjamu juga secantik senjaku sore itu..
@fi: ah, saya suka sesuatu yg simpel dan manis :)
@sibaho: wah,kalo gitu gausah berpuisi bang,hehe
@adit: seperti legenda gunung Lawu, saya suka dengan tokoh Mantili :)
@ivan: thanks van, segera kembali ya penuhi janjimu...:D
@brencia: saya suka menikmati sore sambil melamun mba..:)
kepada siapa lagi aku bisa kembali setelah begitu penat di dunia nyata, hanya kepada semua sahabat mayaku entah itu senja, malam atau pagi
ReplyDeletenice poem I will bookmark your blog cause your article is amazing
ReplyDeletemaaf mbak baru bisa mampir lagi
ReplyDeletesetuju ma fi..
ReplyDeletesimple is beauty^^
Hmmm....
ReplyDeleteati2 ngelamun pas maghrib2...
tesapo nanti hehehe
wow.... buagus bange Mbak rangkaian kata-katanya..... saya suka banget..
ReplyDelete@news: makasiiihh...
ReplyDelete@bahauddin: ah, aku ga secanggih kamu menyusun kata2..
@suryaden: hehe...bener yaa?
@eka: semesra kamu Ka!
@nuansapena: I think this one is much better than mine..
@secangkir: makasih bro :-)
@gek: masa sich Gek? I'm just fine dear, just little bit busy..
@munir: makasih abang..siang, senja atau malam semua bersorak ikut merayakan persahabatan kita :)
@simple: oh I'm so touched, thanks anyway :)
@dwiwahyu: so, live simply!
@bangfiko: itu kalo abang yg ngelamun kalii...:D
@kangsugeng: makasih kang..
@olanuxer: makasih yaa..
ReplyDeleteNah...ini baru mba Zahra namanya, walau melamun...terkesan melamunnya sambil senyum2 sendiri...he..he
ReplyDeletemantap karyanya ,,,huih....jadi pengen mintak di buatin satu untuk di pajang di kamar..heheh
ReplyDeleteiah teh...
ReplyDeletepit janji ga akan pergi lagi....
heu heu..
jadi sedih...
>_<'
so spechless.....
lembayung senja selalu menjinggakan hati memang...
ReplyDeletesemburat warnanya membuatku rindu menjengukmu disini. Apakabar mbak Zahra?
@noor: ihh, maksudnya?? *sambil bawa pentungan,xixi
ReplyDelete@cerita: ah, masih belajar kok..:-)
@piet: keep happy piet..:)
@annie: saya baik2 aja mba, senang mendapat kunjunganmu...:D
dari lamunan saat gerimis bisa terbentuk puisi yng indah...
ReplyDeleteklo aku pas lg gerimis, yg kepikir hny minuman hangat..hehe
aku pergi takkan lama,hanya sekejap saja heheh, mantap...... salam kenal
ReplyDeletemaksih juga uwdah mau datang ya...heheheh.... jadi malu dngan ceritanya...
ReplyDeletenice post.. puitis :)
ReplyDeleteninneta likes this... :)
ReplyDeletePENGUMUMAN
ReplyDeletetelah terjadi perubahan alamat dari
http://attayaya.blogspot.com
menjadi
http://www.attayaya.net
JIKA memiliki link blogroll atau tukeran link, mohon bantuannya untuk merubah alamat tersebut ke alamat yang baru
terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
ATTAYAYA BELAJAR
jiahahahaha... bahasanya resmi amat neh
maaf komennya jadi ga nyambung
Mbak zahra lama gga jumpa nih...maap y mbak aq mang jarang bgt buka internet.....cz ga kaya dulu dapet gratisan di tempat kerja....hehe btw bang attaya promosi nih dapet domain baru ahahaha
ReplyDeleteLamunan di sore hari yang membuah kan hasil yang luar biasa... Puisi yang bagus..
ReplyDeleteCoba saha dari lamunan akan muncul tulisan seindah itu... aku pasti akan sering-2 melamun. Hehehe.
ReplyDelete